Sabtu, 01 Oktober 2011

PENDAHULUAN

1.      PENDAHULUAN


Semakin besar suatu jaringan maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan rumit. Oleh karena itu perlu adanya manjemen jaringan dan proses routing yang tepat untuk menentukan jalur tercepat atau terdekat dalam mengirimkan paket-paket data sampai ke tujuannya. Aturan router dalam melakukan proses routing tersebut dikenal dengan protokol routing. Baik secara statis maupun dinamis routing harus didesain agar sangat efisien.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Static routing adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Dynamic routing adalah suatu mekanisme routing dimana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dinamis. Dalam skala jaringan yang kecil yang terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static routing lebih umum dipakai.
OSPF merupakan sebuah routing protokol yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal dimana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka, yaitu routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF menggunakan protokol routing link-state, yang memiliki titik berat pada kinerja Processor, Kebutuhan memori dan Konsumsi bandwidth.
Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. RIP dan OSPF salah satu dari dynamic routing. Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang lebih besar.[5] Dengan beberapa kelebihan routing protokol OSPF, sehingga dalam studi kasus ini digunakan routing OSPF. Oleh karena itu perlu mengoptimalkan kinerja Protokol Routing OSPF dengan menentukan model dan area jaringan routing OSPF untuk mengoptimalkan kinerjanya dan meminimalkan beban yang ada.
Dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan Protokol Routing OSPF pada suatu jaringan dengan menentukan model topologi dan area jaringan yang tepat, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja kinerja router. Untuk membatasi ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini, maka digunakan 8 buah Router yang masing masing terhubung dengan 1 buah PC. Sehingga Tujuan yang akan dicapai yaitu Penerapan Protokol Routing OSPF pada suatu Jaringan secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar