Selasa, 20 September 2011

Pengenalan Routing



PENGENALAN ROUTING
Saat jaringan membesar maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan lebih rumit. Dengan konsep subneting jaringan, kita dapat mengelola dengan mudah karena lingkupnya tidak terlalu luas.

Routing adalah proses membawa paket data dari satu host asal ke host tujuan melalului satu atau beberapa host / node lainnya. Paket data dapat berupa mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Untuk dapat merouting segala sesuatu, Router membutuhkan informasi sebagai berikut : 

  • Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting 
  • Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
  • Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
  • Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
  • Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.

Tabel Routing

Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.

Static routing

Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).
Keuntungan static route:
  • Static route lebih aman dibanding dynamic route
  • Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan configure router untuk tujuan membajak traffic 
  • processor lebih ringan 
  • menghemat bandwith yg dipakai karena tidak ada pertukaran data table antar router

Kerugian:
  • Administrasinya adalah cukup rumit disbanding dynamic routing khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigure secara manual.
  • Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route dengan cara manua 
  • jika jaringan besar maka mekanisme ini akan sangat tidak efisien karena harus dilakukan pada setiap router 
  • apabila ada perubahan atau penambahan sumber daya di dalam jaringan maka table routing juga harus segera diubah secara manual. 
  • informasi dari tiap router harus diketahui oleh administrator


Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigure secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigure untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket. Lihat juga DNS forwarding untuk memahami default gateway.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.

Dynamic Routing

Rute secara Dinamik dipelajari oleh router setelah seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan yang diterima dari "internetwork". Router-router yg terhubung, dalam sebuah jaringan akan saling berkomunikasi dan bertukar informasi routing table yg ada pada masing-masing router. Hal ini akan berjalan dengan baik pada jaringan yang sudah besar dan beragam.
Jalur yang dipilh dan digunakan berdasarkan jarak terpendek antara peralatan pengirim dan peralatan penerima. Untuk mempresentasikan arah dynamic routing mengunakan nilai metric yg didalamnya terdapat parameter-parameter untuk menghasilkan nilai metric tersebut. Parameter yg dapat digunakan untuk menghasilkan sebuh nilai metric adalah:
1. Hop count, berdasarkan banyaknya router yg dilewati
2. Ticks, berdasarkan waktu yg diperlukn
3. Cost, berdasarkan perbandingan sebua nilai standart dgn banwith yg tersedia
4. Composite metic, berdasarkan hasil perhitungan dari parameter-parameter yaitu bandwith, delay, load, reliability.


Referensi :

                Diakses pada 18 September 2011

                Diakses pada 18 September 2011

                Diakses pada 18 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar